Tuesday, May 27, 2008

Lalat dan semut



Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.”Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya.


Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua,
“Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?”
“Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita”.
Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi,
“Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”

Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab,
“Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.”
Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius,
“Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.”

Note :
“Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda.”

Monday, February 11, 2008

Daftar Kuliner di Palembang dan sekitarnya

TUNGGU KULINER SELANJUTNYA DI KIF PARK ( Kambang IWak Family Park )

Mari kita semarakkan visit Musi 2008 d engan menikmati aneka hi d angan d an masakan yang a d a d i kota pempek ini. Ini diluar franchise kayak KFC, McD , Texas , d ll-nya. silahkan nikmati. kalo ada yang lom tercantum ato ada yang perlu dikoreksi mohon dikoreksi ya. tq

1. Kenten dan sekitarnya
- Simpang Degan/Kelapa Mu d a (Rp.3,000-an)
- Pempek Wak Ayah, d i d ekat Kebon Sirih Kecil (Rp.2,000,-)
- Ayam Bakar d aerah d ekat Tulang Bawang Perumnas, “Ayam Bakar Pak Kumis” (Rp.6,000,-)
- Pon d ok Ayam “Charlie” d epan Ke d amaian (Rp.12,000,- s/ d Rp.60,000-an)
- Pon d ok Millenium dekat ke d amaian, arah PTC sebelum lampu merah (Rp.10,000,- s/ d Rp.50,000-an)
- Martabak In d ia d i d ekat Kebon Sirih (Rp.6,000,-)
- Kwetiau d i d epan Kebon Sirih (Rp.3,000,-)
- Pangsit d ekat Kavaleri –(Rp.8,000,-)- Pempek Sekojo d i d epan PTC (Rp. 2,000,-)
- Batagor & Siomay d ekat Komplek Dolog (Rp.6,000,-)
- Sate Pad ang Uni Ari di samping BCA (Rp.8,000,-)
- Nasi Goreng Mas Karyo d epan Permata Bank (Rp.7,000-an)
- PTC Food Court Center

2. Pusri, Lemabang d an sekitarnya
- Martabak Babe Simpang Sekojo (Rp.6,500,-)
- Holland Martabak Manis did ekat PDAM (Rp.10,000-an)
- Bakso Bontet Gotong Royong, dan Bakso Sidodadi d eket arah Kandang Kawat (Rp.3,000-an)

3. Pasar Kuto- Simpang Pasar Kuto:
- kue-kue murah, Sate Kerang (Rp.500 s/ d Rp.8,000-an)
- Bakso Cek Ni d ekat Jembatan Jagalan (Rp.4,000-an)
- Pempek Pasar Kuto d ekat lampu merah Pasar Kuto (Rp.1,000,-)
- Bakso Gepeng dekat Pasar Kuto sebelum Telkomsel (Rp.5,000,-)

4. Dr M Isa, Golf, Rajawali d an sekitarnya
- Kedai Merpati d i jalan Merpati Rajawali, lengkap, makan siang prasmanan dan skoteng di simpang 3 d ekat mesji d (Rp.500 s/ d Rp.15,000-an)
- Sate Pardi dekat Hyundai (Rp.12,000,- )
- Bukit Golf (Rp.5,000 s/ d Rp.50,000,-)
- Nasi Goreng IBA, malam mulai jam 19.00 wib (Rp.3,000-an)
- Sate Supardi didepan STMIK-MDP (Rp.12,000,- )
- Batagor Siomay dekat Tiara Patrin (Rp.6,000,-)

5. Dempo dan sekitarnya
- H. Saudi Restourant d i Simpang 3 Raja Photo (Rp.500,- s/ d Rp.4,000,-)
- Ayam 288, Ayam goreng dengan daun ubi (Rp.15,000,- )
- Pempek Dempo (Rp.2,500,-)
- Pempek EK (Rp.2,500,-)
- Aji Gayoi Japan Resto (Rp.5,000,- s/ d Rp.8,000,-)
- Kemplang Suwan di

6. Kolonel Atmo dan sekitarnya
- Martabak Manis Belinyu d i samping King Hotel (Rp.15,000,- s/ d Rp.20,000,-)
- Sakabento (Rp.8,500,- s/ d Rp.18,750,-)
- Otak -Otak di depan Gereja (Rp.500-an)
- Pempek Panggang d eket Thamrin (Rp.1,000,-)
- Bakso Tembak d i samping Jhon (Rp.8,000-an)

7. Daerah Pasar Dika, Mesji d Agung d an sekitarnya
- Nasi Goreng Tungku (masaknya pakai tungku) d i d epan Mesji d Agung (Rp.3,000,-)
-Martabak Har (Rp.7,000,-)
- Pempek Su d i Mampir d i d ekat Kali Pasir d epan Kantor CPM, d an belakang IP (Rp.2,000,-)
- Soto Belakang IP (Rp.6,000,-)
- Nasi Goreng Bang Ali d epan IP malam (18.00 wib – 3.00 wib) (Rp.13,000,- )
- Pempek Simpang 3 Sayangan (Rp.1,500,-)
- Martabak Manis d i d epan Sumber Mas (Rp.10,000,- )
- Sekoteng Jembatan Karang (Rp.3,500,-)
- Mo d el Simpang 4 d i Jembatan Karang belok ke kiri (Rp. 4,500,-)

8. Ra d ial d an sekitarnya
- Sea Foo d Center (Rp.15,000,- )
- Mie Celor 26 Ilir d ekat Klinik Al Azhar (Rp.6,000,-)
- Hj. Nani d i d epan Hero (Rp.50,000,- )
- Sop Ikan d i d aerah Ilir Barat Permai (Rp.20,000-an)
- Pempek Pak Ra d en (Rp.2,000,-)
- Sate Grobakan (Rp.6,000,-)

9. Kampus d an sekitarnya
- Hanarasa Masakan Korea (Rp.50,000,- /orang mkn sepuasnya)
- Mess OKU (Rp.5,000,- s/ d Rp.12,000,-)
- Komplek Permata Foo d Center (Rp.50,000,- )
- GOR Nasi Goreng / Jagung Bakar murah meriah Di gor (Rp.5,000,- s/ d Rp.15,000,-)

10 Belakang Kantor Gubernur
- Sate Manis Pin d ang Tulang Cek Jon d i samping Buil d ing Information Center Bina Marga (Rp.10,000,- )
- Somay Simpang BICBM (Rp.5,000,-)

11. A. Rivai d an sekitarnya
- Dapur Sun d a, samping GM Billiar d (Rp..50,000, -)
- Sate Pa d ang A.Rivai (Rp. 8,000,-)
- Gama Steak d an Ayam Goreng d i d epan GM Billiar d (Rp.7,000,-)
- Pempek Can d y (Rp. 2,000,-)
- Siomay d i Kambang Iwak (Rp.4,000,-)
- Mi Kocok SMPN 1 (Rp.3,000)
- Pempek Doraemon Rusun (Rp. 2,000,-)

12 Bukit
- Ayam Ri d ho d ekat PHB (Rp.6,000,-)
- Simpang PHB (Rp.5,000,- s/ d Rp.20,000,-)
- Mo d el Dowa d i Simpang 5 (Rp.6,000,-)- Mo d el Dowa di Bukit Baru (Rp. 6,000,-)
- Ayam Bakar d an lainnya (Rp.6,000-an)

13. Demang Lebar Daun d an sekitarnya
- Pin d ang Meranjat (Rp.15,000,- )
- Sri Melayu (Rp.70,000,- )
- Sari Sun d a - suasana pon d ok (Rp.5,000,- s/ d Rp.15,000,-)
- Suwito Asli Rp. 12..000
- Ikan bakar Pakjo (Rp.10,000,- )
- Pin d ang Pegagan (Rp.15,000,- )
- Pin d ang Munim Angkatan 45 (Rp.14,000,- )
- Ayam Bakar Penyet d i d ekat cucian mobil AK 45 (Rp.6,000,-)
- Ayam Tarjo d i Simpang Pol d a (Rp.5,000,-)
- Pecel Lele Pakjo d i Simpang Pol d a (Rp.150,000, -)

14. Basuki Rahmat d an sekitarnya
- Ayam Bu Dini (Rp..7,500,- )
- Pagi Sore Restourant (Rp.7,000,- s/ d Rp.25,000,-)
- Sea Foo d Center (Rp.10,000,- s/ d Rp. 25,000,-)
- Tongseng d i d epan Sriwijaya Post (Rp.10,000,- )
- Se d erhana Restourant & Ayam Pop (Rp.10,000,- s/ d Rp.15,000,-)

15. Sekip d an sekitarnya
- Bakso TOLE (Rp.7,500,-)
- Mie Ayam Sekip Ujung (Rp.5,000,-)

16. Sudirman d an sekitarnya
- Bresseri lantai 2 (Rp.5,000 s/ d Rp.50,000,-)
- HAR Sekip (Rp.7,000,-)
- Mie Simpang Sekip (Rp.5,000,-)
- Sate Simpang Sekip (Rp.12,000,- )
- Holland Martabak didepan Pahlawan (Rp.12,000,- s/ d Rp.25,000,-)
- Pind ang Samping IGM (Rp..8,000,- )
- Mie Ayam Barokah KM5 (Rp.3,500,-)

17. Kol. H. Burlian dan sekitarnya

- Ayam Segar (Rp.100,000, -)
- Pempek Candy di Simpang Kades (Rp.2,000,-)
- Mie Goreng Mas Kampret (Rp.6,000,-)
- Pindang di Soekarno Hatta (Rp.10,000,- s/ d Rp.20,000,-)

18. Plaju, Kertapati, Seberang Ulu d an sekitarnya
- Pempek Akiun (Rp.1,500-an)
- Ayam Kalasan U d in (Rp.4,500,-)
- Pin d ang Samping (Rp.3,000-an)
- Pin d ang Tanggo Takat cabang Tembok Batu (Rp.3,000-an)
- Pin d ang Syafic Jakabaring (Rp.7,000,-)
- Nasi Kebuli Kertapati (Rp.7,000-an)
- Ikan Bakar Bi d ar (Rp.10,000-an)
- Pon d ok Panghegar (Rp.2,000,- s/ d Rp.20,000,-)
- Soto Jakarta Perumahan Rakyat (Rp.15,000,- )
- Waroeng Legen d a d i Sungai Musi (Kapal Gratis) (Rp.10,000,- s/ d Rp.25,000,-)
- Tahu Sume d ang d an Aneka Ikan d i In d ralaya (Rp.10,000,- )
- Segar Sari Laut d i d ekat Mesji d Taqwa (Rp.10,000-an)
- RM Yakin Simpang Rambutan Rp.2,000,- s/ d Rp.15,000,-)
- Pempek d an Mo d el Mang E d i d i Tangga Buntung (Rp.3,000-an)
- Soto Jakarta d i d epan SMU 3 Palembang (Rp.15,000-an)
- Pin d ang Pegagan d i Samping DJ 2.0 (Rp.10,000-an)

Belajarlah Memberi

Semoga bisa jadi inspirasi buat kita semua untuk selalu memberi.

BELAJARLAH MEMBERI
Vitachan - Shizuoka

Kemarin sore tiba-tiba saya diberi kejutan kecil. Orang tua asuh saya membawa beras satu bungkus isi 10 kg dan memberikannya pada saya, tepat ketika saya hendak membeli beras karena persediaan di rumah saya habis.Hehe.. rejeki nomplok, pikir saya.Karena sangat senang, saya kirim sms pada kakak perempuan di Indonesia danmenceritakan kejadian ini. "Kok PAS, ya., pas butuh pas ada." Tulis sayapada kakak saya. Kakak saya lalu bercerita, tadi pagi ibu saya memanggil tukang becak tua yg lewat didepan rumah kami, dan memberinya makan satu piring nasi.Kakak saya heran, dalam rangka apa ibu saya tiba-tiba memberi makan tukang becak itu. Kata ibu saya, "Biar anak mami yg jauh ga kekurangan makan."Kakak saya bilang, mungkin maksud ibu itu adalah saya yg tinggal jauh dinegeri orang. Kontan, sorenya saya dapet beras 10kg. Waduh.balasannya kok ga sebanding yah, sepiring nasi dengan sekarung beras. Hehe..lumayan.

Kejadian ini mengingatkan saya pada kejadian 20 tahun lalu. Suatu hari dipermulaan musim kemarau ketika saya masih duduk di kelas 3 atau 4 SekolahDasar di Bandung, ada penggalian tanah di sepanjang jalan depan rumah orang tua saya untuk pemasangan kabel telpon. Semua tukang gali jumlahnyakira-kira 20 orang. Pekerjaan memakan waktu kurang lebih 10 hari. Pekerjaanini menarik perhatian saya, terutama kabel-kabel ukuran besar yg nantinyaakan ditanam dalam galian itu. Hari pertama penggalian dimulai, matahari bersinar sangat terik. Para pekerja yg kelelahan berhenti sejenak dari pekerjaannya sambil beberapakali mengusap keringat diwajahnya. Mereka terlihat kehausan karena bekal air yg mereka bawa telah habis. Ibu saya yang melihat ini tanpa banyak bicara membawa teko air besar dan menawarkan minuman teh dingin pada mereka. Spontan mereka menerima dan meminum teh buatan ibu saya dgngembiranya. Karena mereka jumlahnya banyak, ibu saya sampai 3 kali mengisi teko itu.

Ternyata hari-hari berikutnya pun ibu saya tidak berhenti menyediakan tekoair di depan rumah untuk para tukang gali itu. Bahkan bisa sampai 5 kalidalam sehari ibu bolak balik mengisi teko besar itu dengan air teh. Jika ada makanan ringan seperti pisang rebus, atau kue-kue kecil lainnya, ibusaya jg menyuguhkannya. Saya pernah bertanya, "Kenapa ibu saja yg memberiair minum pada mereka? Tetangga-tetangga lainnya pun tidak". Ibu saya hanyamenjawab singkat, "Kasihan", katanya. Sampai ketika pekerjaan galian ituselesai, salah seorang tukang gali berkata "Terimakasih Bu, mulai hari ini tidak usah sediakan air lagi, kami akan pindah ke tempat lain," katanya sambil pamit pada ibu saya.

Hari-hari berlalu sampai tiba pada pertengahan musim kemarau. Musim kemarau pada tahun itu katanya adalah musim kemarau panjang dan sangat panasdibanding tahun-tahun sebelumnya. Tidak seperti air di sumur-sumur tetanggadi komplek rumah kami yang mengering, air sumur kami justru melimpah ruah.Ini ajaib. Padahal tetangga kiri kanan rumah ibu saya memasang jet pump yg besar, sedangkan kami hanya memakai pompa Sanyo berkekuatan kecil. Logikanya air tanah di rumah kami akan tersedot oleh tetangga kami itu.Tapi kenyataannya adalah ibu saya membagi-bagikan air pada tetangga sebelah menggunakan selang panjang melewati tembok penghalang rumah.Semua tetangga di kompleks kami membeli air dengan jirigen-jirigen besaruntuk keperluan mandi dan mencuci setiap harinya. Hanya keluarga kami yangtidak kekurangan air sedikitpun melewati musim kering yg panjang dan panaspada saat itu.

Ketika saya bertanya pada ibu, "Kenapa air sumur di rumahkita tidak kering?", ibu saya menggelengkan kepala, sambil berkata lirih,"Apa mungkin ini imbalan dari Tuhan karena memberi minum tukang-tukang galiyg kehausan itu kemarin dulu?" Tidak ada seorang pun diantara kami yg tahu.

Sama seperti seorang guru, semakin banyak mengajar, semakin pintarlah ia.Maka praktek memberi yg diajarkan ibu saya juga berlawanan dengan rumusmatematika yg diajarkan disekolah. Satu dikurang satu di mana-mana ya samadengan NOL. Tapi ibu saya ajaib, satu dikurang satu bisa jadi dua, bisajuga tiga, atau bahkan sepuluh. Weleh, weleh...